- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Various Reviews of Knowledge and Education.
Kerajaan - Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah Singkatnya, Islamic Kingdoms in Indonesia
Kerajaan Islam di Indonesia.
Kerajaan - kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-kerajaan
Islam di tanah air kita. Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad
ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam masuk Indonesia melalui para
pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India), dan Cina.
Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat
dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Berikut ini beberapa contoh
kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia.
Berikut Ringkasan tentang Kerajaan - Kerajaan Islam yang pernah ada di Indonesia.
- Kerajaan Perlak.
Kerajaan Islam yang pertama kali berdiri di Sumatra dan tanah air adalah
Kerajaan Perlak (Peureula). Kerajaan Perlak ini berdiri pada
pertengahan abad IX dengan raja pertamanya bernama Alauddin Syah. Perlak
pada saat itu merupakan kota dagang penyedia lada paling terkenal. Pada
akhir abad XII Kerajaan Perlak akhirnya mengalami kemunduran.
- Kerajaan Samudera Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai yang merupakan kerajaan kembar. Kerajaan ini
terletak di pesisir timur laut Aceh Kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh
Utara kini. Kemunculannya sebagai kerajaan Islam diperkirakan awal atau
pertengahan abad ke-13 M, pendiri dan raja pertama kerajaan ini adalah
Malik al-Saleh, sebagai hasil dari proses islamisasi daerah pantai yang
pernah disinggahi pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8 M, dan
seterusnya. Daerah yang diperkirakan masyarakatnya sudah banyak yang
memeluk agama Islam adalah Perlak, sepeti yang kita ketahui berita dari
Marco Polo yang singgah di daerah itu pada tahun 1292.
Bukti berdirinya kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-13 M, itu didukung dengan adanya nisan yang terbuat dari granit asal Samudra Pasai. Dari nisan itu dapat diketahui bahwa raja pertama itu meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H, yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M.[3] Nisan kuburan itu didapatkan di Gampong Samudera bekas kerajaan Samudera Pasai tersebut. Keberadaan kerajaan ini dibuktikan dengan sumber sejarah berupa penemuan batu nisan bertuliskan Sultan Malik as-Saleh dengan angka tahun 1297 yang juga merupakan raja pertama. Menurut sumber sejarah, kerajaan ini pernah didatangi seorang utusan dari Sultan Delhi di India bernama Ibnu Batutah.
- Kerajaan Aceh Darussalam.
Kerajaan Aceh berdiri pada tahun 1514. Sultan Ibrahim atau Ali Mugayat
Syah adalah raja pertama kerajaan ini. Kerajaan Samudra Pasai
berlangsung sampai tahun 1524 M. Pada tahun 1521 M kerajaan ini
ditaklukkan oleh Portugis yang mendudukinya selama tiga tahun, kemudian
tahun 1524 M dianekasi oleh raja Aceh, Ali Mughayatsyah. Selanjutnya
kerajaan Samudera Pasai di bawah pengaruh kesultanan Aceh yang berpusat
di Bandar Aceh Darussalam.
Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarng dikenal dengan nama Kabupaten Aceh Besar. Di sini pula terletak ibu kotanya. Dan belum diketahui pasti kapan kerajaan ini berdiri. Anas Machmud berpendapat, kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 M, di atas puing-puing kerajaan Lamuri, oleh Mujaffar Syah (1465-1497 M). Dialah yang membangun kota Aceh Darussalm. Puncak kejayaan Kerajaan Aceh terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada saat itu wilayah kekuasaan Aceh sangat luas. Kerajaan Aceh juga telah menjalin hubungan dengan para pemimpin Islam di kawasan Arab sehingga dikenal dengan sebutan Serambi Mekah. Puncak hubungan tersebut terjadi pada masa kekhalifahan Usmaniyah.
- Kerajaan Demak.
Perkembangan Islam di Jawa bersamaan waktunya dengan melemahnya
posisi Raja Majapahit. Hal itu memberi peluang kepada
pengusaha-pengusaha islam di pesisir untuk membangun pusat kekuasaan
yang independen. Dibawah pimpinan Sunan Ampel Denta, wali songo
bersepakat mengangkat Raaden Patah menjadi raja pertama kerajaan Demak,
kerajaan Islam pertama di Jawa, dengan gelar Senopati Jimbun
Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidina Panatagama. Sebelumnya Demak
yang masih bernama Bintoro merupakan daerah vasal Majapahit yang
diberikan Raja Majapahit kepada Radeen Patah.
Maka berdiri kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yaitu Kerajaan
Demak. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Pada
saat itu ulama memegang peranan yang penting dalam pemerintahan misalnya
dengan diangkatnya Sunan Kalijaga dan Ki Wanalapa sebagai penasihat
kerajaan. Kerajaan Demak mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan
Sultan Trenggono. Pada tahun 1527 ketika armada Portugis datang untuk
mendirikan benteng di Sunda Kelapa, Kerajaan Demak berhasil memukul
mundur. Pada masa kekuasaan dipegang oleh Jaka Tingkir, pusat
pemerintahannya dipindah dari Demak menuju Pajang.
- Kerajaan Pajang.
Pajang adalah pelanjut atau sebagai pewaris kerajaan Demak. Sultan
pertama kerajaan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di
Lereng Gunung Merapi. Oleh raja Demak ketiga Sultan Trenggono, Jaka
Tingkir diangkat menjadi penguasa di Pajang, setelah dikawinkan dengan
anak perempuannya. Setelah Raja Demak meniggal dunia Jaka Tingkir
memerintahkan agar semua benda pusaka Demak dipindahkan ke Pajang.
Setelah menjadi raja yang paling berpengaruh di Pulau Jawa ia bergelar
Sultan Adiwijaya. Sultan Adiwijaya menghadiakan kota gede Yogyakarta dan
mengangkat Ki Ageng Pemanahan menjadi adipati di situ. Saat Ki Ageng
Pemanahan meninggal, jabatan adipati digantikan oleh anaknya,
Sutawijaya. Sementara itu adipati Demak diserahkan kepada Pangeran Aria
Pangiri. Sutawijaya yang menjadi adipati di Mataram (Yogyakarta) ingin
menjadi raja dan berkuasa atas seluruh pulau Jawa. Sebagai raja, Jaka
Tingkir mendapat gelar Sultan Adiwijaya. Setelah Sultan Adiwijaya wafat,
pemerintahan dilanjutkan oleh Arya Pangiri. Selanjutnya, dipimpin oleh
Pangeran Benowo.
- Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Mataram didirikan oleh Sutawijaya yang memiliki gelar
Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Setelah naik tahta
kerajaan pada tahun 1586, Sutawijaya bergelar Panembahan Senapati Ing
Alaga Sayidin Panatagama. Kerajaan Mataram mencapai masa kejayaan pada
masa kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang bergelar Sultan Agung
Senopati Ing Alaga Ngabdurrahman Khalifatullah. Saat itu kekuasaan
Mataram sangat luas dan seluruhnya berhasil disatukan. Kerajaan yang
dipimpin oleh Sutajaya ini adalah kerajaan kedua yang kini bercorak
Islam, sementara yang dulu bercorak Hindu. Namun letak Mataram Islam
berada di bekas wilayah Kerajaan Mataram Hindu. Sementara itu, Pajang
yang dulu menjadi pusat kerajaan, msuk menjadi wilayah kekuasaan Mataram
Islam, dan Pangeran Benowo sebagai adipati Pajang.
- Kerajaan Cirebon.
Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di daerah Jawa
Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Ia diperkirakan
lahir pada tahun 1448 M dan wafat pada tahun 1568 M, dalam usia 120
tahun. Kedudukannya sebagai Wali Songo mendapatkan penghormatan dari
raja-raja di Jawa, seperti Demak dan Pajang. Setelah Cirebon resmi
berdiri sebuah Kerajaan Islam yang merdeka dari kekuasaan Kerajaan
Pajajaran, Sunan Gunung Jati berusaha meruntuhkan Kerajaan Pajajaran
yang belum menganut ajaran Islam.
Dari Cirebon Sunan Gunung Jati, mengembnagkan ajaran Islam
kedaerah-daerah lain seperti Majalengka, Kuningan, Galuh, Sunda Kelapa
dan Banten. Pada tahun 1525 M, ia kembali ke Cirebon dan menyerahkan
Bnten kepada anaknya yang bernama Sultan Hasanuddin. Sultan inilah yang
meruntuhkan raja-raja Banten.
Setelah Sunan Gunung Jati wafat, ia digantikan oleh cicitnya yang bergelar Pangeran Ratu atau Panembahan Ratu. Panembahan wafat pada tahun 1650 M dan digantikan oleh putranya yang bernama Panembahan Girilaya. Sepeninggalannya, Kesultanan Cirebon dipecah menjadi dua pada tahun 1697 dan dipentahkan oleh dua orang putranya, yaitu Martawijaya atau Panembahan Sepuh dan Kartawijaya atau Panembahan Anom. Penembahan Sepuh memimpin Kesultanan Kasepuhan yang bergelar Syamsuddin, semeentara Panembahan Anom memimpin Kesultanan Kanoman yang bergelar Badruddin.
Setelah Sunan Gunung Jati wafat, ia digantikan oleh cicitnya yang bergelar Pangeran Ratu atau Panembahan Ratu. Panembahan wafat pada tahun 1650 M dan digantikan oleh putranya yang bernama Panembahan Girilaya. Sepeninggalannya, Kesultanan Cirebon dipecah menjadi dua pada tahun 1697 dan dipentahkan oleh dua orang putranya, yaitu Martawijaya atau Panembahan Sepuh dan Kartawijaya atau Panembahan Anom. Penembahan Sepuh memimpin Kesultanan Kasepuhan yang bergelar Syamsuddin, semeentara Panembahan Anom memimpin Kesultanan Kanoman yang bergelar Badruddin.
- Kerajaan Banten.
Sunda Kelapa adalah pelabuhan yang pentig di Muara Sungai Ciliwung.
Kedudukannya lebih penting dari pada dua kota pelabuhan Pajajaran
lainnya, yakni Banten dan Cirebon. Setelah Fatahillah yang juga menantu
Sunan Gunung Jati berhasil menaklukkan Portugis di Sunda Kelapa, Banten
dikembangkan sebagai pusat perdagangan sekaligus tempat penyiaran agama.
Setelah Sunan Gunung Jati menaklukan Banten pada tahun 1525 M. Ia
menyerahkan kekuasaan kepada putranya yang bernama Sultan Hasanuddin.
Sultan Hasanuddin kemudian menikah dengan Putri Demak dan diresmikam
menjadi Panembahan Bnten pda tahun 1552 M. Ia meneruskan usaha ayahnya
dalam meluaskan daerah Islam, yaitu Kelampung dan Sumatera Selatan. Pada
tahun 1527 M, ia berhasil menaklukan Sunda Kelapa. Banten juga berhasil
merdeka dan melepaskan diri dari Kerajaan Demak. Kerajaan Banten ini
mengalami kemajuan yang sangat penting pada masa kekuasaan Ki Ageng
Tirtayasa.
- Kerajaan Banjar.
Pada abad ke-16, di pedaleman Kalimantan terdapat Kerajaan Nagaradaha
(Kerajaan Daha). Banjarmasin merupakan slah satu wilayah kekuasaan
kerajaan tersebut. Kerajaan Banjar merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Daha yang beragama Hindu yang dipimpin oleh Raja Sukarama. Adipai
Banjarmasi yang bernama Raden Samudera berhasil menaklukan kerajaan
Nagaradaha dengan bantuan Kerajaan Demak. Akhirnya berdirilah Kerajaan
Banjar dengan Raden Samudera sebagai rajanya. Setelah masuk Islam ia
bergelar Sultan Suryanullah. Islam pertama kali masuk ke Banjarmasin
pada abad XVI. Saat itu proses islamisasinya sebagian besar dilakukan
oleh Kerajaan Demak. Dalam waktu yang tidak cukup lama, bahkan Islam
banyak dianut masyarakat dari suku Bugis di sungai bagian timur
Kalimantan. Ulama yang sangat terkenal di kerajaan tersebut adalah Syeh
Muhammad Arsyad al-Banjari.
- Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Menurut risalah Kutai, dua orang penyebar Islam tiba di Kutai pada masa
pemerintahan Raja Mahkota, yaitu Tuan di Bandang, yang dikenal dengan
Dato’ Ri Bandang dari Makasar dan yang satunya adalah Tuan Tunggang
Parangan. Setelah pengislaman itu Dato’ Ri Bandang kembali ke Makasar,
sementara Tuan Tunggang Parangan tetap di Kutai. Raja Mahkota tunduk
kepada keimanan Islam, setelah itu segera dibanun sebuah masjid dan
pengajaran agama Islam dapat dimulai. Yang pertama mengikuti pengajaran
itu adalah Raja Mahkota sendiri, kemudian pangeran, para mentri,
panglima dan hulubalang dan akhirnya rakyat biasa.
Sejak itu Raja Mahkota berusaha keras menyebarkan Islam dengan pedang. Proses Islamisasi di Kutai dan daerah sekitarnya diperkirakan terjadi pada tahun 1575. Penyabaran lebih jauh daerah-daerah pedalaman dilakukan terutama pada waktu puteranya Aji di Langgar, dan pengganti-penggantinya meneruskan perang ke daerah Muara Kaman.
- Kerajaan Sukadana.
Pada tahun 1550 Islam telah diperkenalkan kepada Kerajaan Sukadana
di wilayah barat Pulau Kalimantan. Meskipun raja yang berkuasa pada saat
itu belum sempat memeluk agama Islam, penerus kerajaan tersebut
selanjutnya memeluk agama Islam. Bahkan, pada tahun 1600 Islam menjadi
agama yang sangat populer di sepanjang pesisir pantai pulau tersebut.
- Kerajaan Ternate.
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13 di Maluku Utara, dengan ibu
kotanya di Sampalu. Rajanya bernama Sultan Zaenal Abidin, ia belajar
agama Islam di Gegesik. Kerajaan Ternate merupakan penghasil
rempah-rempah yang besar di Nusantara. Pada abad ke-15, kerajaan ternate
menjadi kerajaan terpenting di Maluku. Kerajaan Ternate mencapai
kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Pada waktu itu
wilayah kekuasaan Ternate sampai ke Philipina Selatan. Untuk menjaga
wilayah keamanannya, ia memiliki 100 kapal kora-kora untuk menjaga
wilayahnya. Pada masa itu Sultan Baabullah mendapat gelar seabagai “Yang
Dipertuan di 72 pulau”. Ia juga dikenal sebagai pahlawan yang gigih
menentang penjajahan Portugis. Dengan kegigiannya ia bersama rakyatnya
nerhasil mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1795.
- Kerajaan Tidore.
Seperti halnya Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore pun merupakan penghasil
cengkeh yang besar. Berkat hasil cengkehnya itu kerajaan Tidore menjadi
kerajaan yang maju. Raja yang terkenal di Kerajaan Tidore adalah Sultan
Nuku. Pada masanya, kekuasan Tidore meliputi Halmahera, Seram, Kai, dan
Irian Jaya. Pada mulanya kerajaan Ternate dengan Kerajaan Tidore hidup
damai berdampingan. Namun sejak kedatangan Portugis , kedua kerajaan ini
di adudombakan[25], setelah mengetahui bahwa Portugis ingin menguasai
Maluku, akhirnya dua kerajaan ini bersatu dan mengusir Bangsa Portugis
dari Maluku.
- Sulawesi (Gowa-Tallo, Bone, Wajo, Soppeng dan Luwu).
Kerajaan Gowa-Tallo, kerajaan yang kembar yang saling berbatasan,
biasanya disebut kerajaan Makasar. Kerajaan ini terletak di Semenanjung
Barat Daya Pulau Sulawesi. Gowa-Tallo adalah kerajaan yang berpusat
pemerintahan di Makasar (sekarang Ujung Padang), yaitu di Simbaopu
(Makasar). Selain itu pula terdapat kerajaan lain seperti Bone, Sopeng,
Wajo dan Luwu. Kerajaan Makasar merupakan kerajaan yang pertama di
Sulawesi. Sementara itu Bone, Waajo, dan Soppeng bersatu yang disebut
Tellum Pottjo (Tiga Kerajaan). Penguasa Kerajaan Gowa-Tallo pada tahun
1605 masuk agama Islam. Raja Tallo yaitu Kraeng Matoaya sebagai
Mangkubumi Kerajaan Gowa (Makasar), ia bergelar Sultan Abdullah.
Sedangkan penguasa Gowa yaitu Daeng Manrabia sebagai raja Gowa bergelar
Sultan Alaudin (1605-1639). Mereka berdua giat menyebarkan agama Islam.
Mereka berdua berusaha memperluas daerah kekuasaannya. Pada awalnya
mereka mengajak Raja Bone, Sopeng dan Wajo untuk memeluk agama Islam.
Karena ditolak maka ketiga kerajaan tersebut diperanginya dan akhirnya
masuk Islam.
Sultan Alauudin, sangat menentang tindakan Belanda secara terang-terangan. Ia meninggal pada tahun 1639, dan digantikan oleh anaknya yang bernama Sultan Muhammad Said. Ia mengirimkan armada laut ke Maluku untuk melawan Belanda. Ia meninggal pada tahun 1653. Perlawanan Makasar terhadap Belanda memuncak pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669). Hasanuddin merupakan Raja Makasar yang paling berani melawan Belanda, sehingga mendapat julukan “Ayam Jantan dari Timur”. Ia sering melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal Belanda, yang sangat merugikan VOC (Belanda).
Jika ingin melihat sejarah lainnya, silahkan klik http://www.berbagaireviews.com/search/label/Social
Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Daftar Nama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Lambang Presiden RI. Mungkin sebagian dari kita, belum begitu mengingat ata...
-
Gambar Pakaian Adat Daerah Indonesia. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya. Masing-masing suku yang tersebar di 33 p...
-
Kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan - kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di tanah air kita. Agama...
-
AFTA. AFTA adalah singkatan dari kepanjangan ASEAN Free Trade Area. Organisasi AFTA didirikan pada tahun 1992 di Singapura pada saat...
-
Pergerakan Nasional. Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan tidak de...
Labels
- Biography ( 15 )
- Culture ( 8 )
- Entrepreneurship ( 3 )
- Geography ( 3 )
- Health ( 10 )
- History ( 65 )
- Indonesian ( 5 )
- International ( 3 )
- Lifestyle ( 1 )
- Nature ( 21 )
- Public ( 83 )
- Sociology ( 27 )
- Sports Education ( 35 )
- Table of contents ( 1 )
- Technology ( 15 )
- Tourist Attraction ( 2 )
- Writings ( 1 )
Feed Configuration
- Sejarah Kerajaan Persia, Kekaisaran dan Perkembangan Kerajaan Persia, The History of Empire Persian.
- Hewan Endemik Khas Berbagai Negara di Dunia, The Typical Country animal in the World.
- Hewan sebagai Lambang dari Berbagai Negara, Animals as the Symbol of the Country.
- Struktur Kelembagaan Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen, The institutional structure of Indonesia.
- Hewan Nasional dari Berbagai Negara, National Animals.
subscribe
Followers
Pages
Follow by Email
Arsip Blog
-
▼
2015
(87)
-
▼
Maret
(52)
- Penyebaran Islam di Nusantara Indonesia, The Sprea...
- Peristiwa Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, The b...
- Gedung Sate dan Sejarah beserta Fungsi Gedung Sate...
- Danau - Danau Alami Terindah di Indonesia, Most Be...
- Dampak - Dampak Globalisasi dan Pengaruhnya di ber...
- Sitemap
- Pengertian Globalisasi dan Sejarah Penggunaan Kata...
- Alat Musik dan Gambar Alat Musik Tradisional dari ...
- Tokoh - Tokoh dan Organisasi Pergerakan Nasional I...
- Perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia, The D...
- Sejarah dan Perkembangan Hak Asasi Manusia di Duni...
- Hak Asasi Manusia dan Pengertian beserta Macam Hak...
- Rukun Iman dan Makna Rukun Iman, The Pillars of Fa...
- Rukun Islam dan Makna Rukun Islam, The pillars of ...
- Sistem Pencernaan pada Manusia beserta Gambarnya S...
- Pantai - Pantai Terindah di Indonesia, Loveliest B...
- Manfaat serta Dampak Positif dan Dampak Negatif Hu...
- Hubungan Kerjasama Internasional dan Bentuk - Bent...
- Biografi Lengkap Soekarno dan Profil Proklamator R...
- Bigrafi dan Profil Ki Hajar Dewantara, Biography o...
- Gerak Pada Tumbuhan dan Contoh beserta Gambar Gera...
- Kerajaan - Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah...
- Zaman Logan dan Hasil Peninggalan Zaman Logam bese...
- Zaman Batu dan Pembagian Zaman Batu, The Stone Age...
- Pembagian Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi (Di...
- Teori - Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia, T...
- Sejarah Masuknya Agama Islam dan Penyebaran Agama ...
- Politik Pintu Terbuka dalam Pemerintahan Hindia Be...
- Restorasi Meiji dan Latar Belakang Beserta Dampak ...
- Negara - Negara Pelopor Konferensi Asia Afrika dan...
- Konferensi ASIA - AFRIKA (KAA) dan Sejarah beserta...
- Latar Belakang Proklamasi Republik Indonesi (RI) d...
- Gambar Notice dan Pengertian Notice, Understanding...
- Pengertian Kegiatan Ekonomi dan Pembagian Kegiatan...
- Rumah Adat Tradisional Lengkap Beserta Gambar dari...
- Gambar dan Daftar Lengkap Nama - Nama Senjata Trad...
- Gambar dan Daftar Nama Lengkap Pakaian Adat Daerah...
- Keindahan dan Kekayaan Kepulauan Raja Ampat, The b...
- Sejarah Kepulauan Raja Ampat, History of Raja Ampa...
- Biografi dan Profil Haji. Agus Salim, Biography of...
- Flora Langka di Indonesia, Tumbuhan yang Dilindung...
- Hewan - Hewan atau Fauna Langka di Indonesia, Satw...
- Kata Serapan dari Berbagai Bahasa
- Kata Baku dan Tidak Baku dengan Beberapa contoh
- Kata Kajian dan Contoh Kata Kajian
- Ricount Text
- Sejarah Ukiran Kayu, History of Carving
- Usaha Jasa Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan In...
- Biografi Pangeran Diponegoro, Biography of Pangera...
- Biografi Imam Bonjol, Biography of Imam Bonjol
- Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit, Surfac...
- SENI UKIR dan Sejarahnya di Indonesia, Carving art...
-
▼
Maret
(52)
Download
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya



















Translate




4 komentar: